Cerita Islam. Hikmah Tanah. Hikmah Emas. Cerita Tanah Dan Emas. Perbincangan Emas dan Tanah. Dialog Emas dan Tanah. Website Demak.
Dalam hidup kita di wajibkan saling tolong – menolong terkususnya untuk umat muslim nabi muhammad s.a.w, Banyak hadist dan ayat suci Al-Qur’an yang menjelaskan tentang tuntunan saling tolong menolong dan memberi manfaat kepada orang lain.
Sabda Rasulullah S.A.W:
خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”
(Hadits Riwayat ath-Thabrani, Al-Mu’jam al-Ausath, juz VII, hal. 58, dari Jabir bin Abdullah r.a.. Dishahihkan Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab: As-Silsilah Ash-Shahihah).
Sedikit cerita untuk kita ambil manfa’at dan hikmahnya, cerita dialog emas dan tanah atau cerita percakapan emas dan tanah.

CERITA HIKMAH EMAS BICARA DENGAN TANAH
Emas : Berkata pada Tanah, “Coba lihat pada dirimu wahai tanah, Suram dan Lemah, Apakah engkau memiliki cahaya mengkilat seperti layaknya aku ? Apakah engkau berharga seperti aku ?”.
Tanah : Tanahpun menggelengkan kepala seraya menjawab, “ Wahai Emas, jisimku memang tidak bercahaya mengkilat terang , namun aku bersyukur bisa menumbuhkan Bunga dan Buah, menumbuhkan Rumput dan Pohon, juga bisa menumbuhkan Tanaman dan masih banyak lainya, yang dapat memberi manfa’at kepada penduduk bumi.
Selesai menjawab Tanah pun berkata kepada Emas ” wahai Emas, apakah kamu bisa ?”
Emas pun terdiam menggeleng dan tanpa bisa bicara apa-apa dia hanya bisa diam seribu bahasa.
Firman Allah:
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri …” (QS al-Isrâ/ 17: 7)
Sabda Rasulullah S.A.W:
… وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ
“… dan barangsiapa (yang bersedia) membantu keperluan saudaranya, maka Allah (akan senantiasa) membantu keperluannya.” (Hadits Riwayat Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz III, hal. 168, hadits no. 2442 dan Muslim, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 18, hadits no. 6743 dari Abdullah bin Umar r.a)
Dalam hidup ini banyak orang yang seperti Emas, berharga, menyilaukan tetapi tidak bermanfaat bagi sesama, Sukses dalam karir, rupawan dalam paras, tapi sukar membantu apalagi peduli.

Emas yang banyak dinilai orang sebagai barang berharga itu hanya bisa terdiam, Selama ini banyak orang yang terjebak dalam pemikiran seperti EMAS diatas, Mereka mengira bahwa yang berharga dalam hidup itu adalah harta, kekayaan, dan fisik yang rupawan, Segalanya tentang materi semata.
Tetapi ada juga yang seperti Tanah, Posisi biasa saja, bersahaja namun ringan tangan siap membantu kapanpun, Makna dari kehidupan bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita, tetapi seberapa besar bermanfaatnya kita bagi orang lain, Jika keberadaan kita dapat menjadi berkah bagi banyak orang.
Rasulullah SAW bersabda,
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً
مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ
عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا
وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
وَاللَّهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ
فِى عَوْنِ أَخِيهِ وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا
سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ
وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ
إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ
وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ
وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ
“Barangsiapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat.
Barangsiapa memberi kemudahan kepada orang yang berada dalam kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan di dunia dan akhirat.
Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba tersebut menolong saudaranya sesama muslim.
Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan jalan ke surga baginya.
Tidaklah sekelompok orang berkumpul di suatu masjid (rumah Allah) untuk membaca al-Qur’an, melainkan mereka akan diliputi ketenangan, rahmat, dan dikelilingi para malaikat, serta Allah akan menyebut-nyebut mereka pada malaikat-malaikat yang berada di sisi-Nya.
Barangsiapa yang ketinggalan amalnya, maka nasabnya tidak juga meninggikannya”
(Hadits Riwayat Muslim, Shahîh Muslim, juz VIII, hal. 71, hadits no. 7028, dari Abu Hurairah r.a.).
Mari kita ambil hikmah yang bagus pada cerita pendek ini dan memberi kemanfa’atan atau menolong sesama makhluq atau memberi khabar dakwah kepada mereka. Allah ya rahman ya rahim.